INTI DARI CERITA "LOKAPALA: PEMBERIAN SANG RAJA": MEMERCAYAI SANG RAJA


Manusia serigala (Sumber: Internet)
Saya yakin bahwa bab ke-7 dari novel yang saya tulis, "Lokapala: Pemberian sang Raja", merupakan inti dari seluruh cerita. Meskipun terdapat banyak pesan moral dalam novel ini, tapi yang paling menangkap pesan yang ingin saya sampaikan secara keseluruhan terdapat di bab 7 dengan judul "Penyergapan dan Pertanyaan".

Bab ini mengisahkan dua karakter yang kontras: Ani dan Badi. Kita mulai dengan Ani yang overthinking karena takut gagal dalam misi pertamanya. Dia memikirkan segala kemungkinan yang akan terjadi ketika akan berhadapan dengan Maya dan Badi.

Namun, Tuan Kester menenangkannya dengan mengatakan bahwa talenta, yakni sihir yang sang Raja berikan pada mereka, pasti cukup untuk menyelesaikan misi mereka. Tuan Kester sedang mengajarkan Ani untuk memercayai sang Raja.

Di sisi lain, kita melihat Badi, seorang anggota Partai Libertarian. Mengikuti ideologi partainya, dia ingin bebas dari hukum raja dan rela melakukan apa saja demi mendapatkan kebebasan itu, termasuk menggunakan kekuatan yang seharusnya tidak boleh digunakannya. Dia tidak memercayai bahwa apa yang telah diberikan sang Raja dalam hidupnya itu baik dan cukup baginya. Dia ingin lebih. Dia ingin bertakhta sebagai raja atas dirinya sendiri. Alhasil, dia justru menjadikan dirinya sendiri lebih rendah dari nagumi pada umumnya. Dia menjadi cimajuk.

Hawa digoda oleh si Ular (Sumber: Internet)
Perbandingan ini mengingatkan kita kembali kepada kisah Adam dan Hawa yang ditipu oleh si Ular. Iblis menipu mereka dengan mengatakan bahwa firman Allah tidak dapat dipercayai dan bahwa Allah sedang menahan sesuatu yang baik dari mereka. Manusia merasa tidak cukup dengan pemberian Allah dan akhirnya, meraih buah yang seharusnya tidak mereka makan demi menjadi seperti Allah. Namun, alih-alih menjadi serupa dengan Allah, mereka justru jatuh dalam dosa dan tidak lagi dapat berkomunikasi dengan Allah yang menciptakan mereka secara langsung. Manusia kehilangan kemanusiaannya karena tidak dapat bertemu dengan sang Pencipta.

Dampak dari dosa Adam dan Hawa masih kita rasakan hingga saat ini. Seumur hidup kita, kita dihantui oleh dosa yang berdiam di dalam diri kita, mendorong kita untuk menjadikan diri kita sendiri sebagai allah, memaksa kita untuk memuaskan nafsu kita sendiri ketimbang memercayai bahwa Allah telah memberi kepada kita segala yang baik yang kita perlukan.

Namun, kabar baiknya adalah ada satu Manusia yang berhasil menaati dan memercayai Allah dengan sempurna, yakni Manusia Yesus Kristus. Allah Bapa mengutus Putra-Nya, yang memiliki kesetaraan dengan-Nya, ke dalam dunia. Yesus mengambil rupa manusia, menjadikan-Nya Allah dan Manusia pada saat yang bersamaan. Sebagai Manusia, Dia taat kepada Allah Bapa-Nya, bahkan taat sampai mati di kayu salib. Oleh ketaatan-Nya, semua orang yang percaya kepada-Nya beroleh jalan kembali ke surga secara cuma-cuma. 

Satu-satunya cara supaya kita bisa menjadi manusia yang sesuai dengan kehendak Pencipta kita adalah dengan memercayai bahwa pengorbanan Kristus sudah cukup untuk menyelamatkan kita dari dosa dan selagi kita hidup di dunia ini, marilah kita hidup mengikuti teladan Kristus yang taat kepada Bapa-Nya.


Ingin membaca bab ke-7? Silahkan cek link-link di bawah ini!

Wattpad

Karyakarsa

Postingan populer dari blog ini

Harga Menaati sang Raja | Tema dalam Novel Lokapala: Pemberian sang Raja

Teen Titans: Inspirasi Lokapala

Inspirasi Menulis Novel "LOKAPALA: PEMBERIAN SANG RAJA"