Lokalisasi Nama-nama di Novel "LOKAPALA: PEMBERIAN SANG RAJA"


Daftar nama anggota Lokapala sebelum dilokalisasi beserta dengan gambar wajahnya masing-masing. (Sumber: dokumen pribadi)


Nama "Anne" adalah salah satu nama yang sering saya dengar sekitar tahun 2020-2022. Mulai dari seorang artis rohani bernama Anne Wilson, seorang gadis Yahudi bernama Anne Frank, yang diarinya menceritakan kisah hidupnya di bawah rezim Nazi di Jerman, dan Anne Boonchuy, seorang tokoh utama dalam serial kartun Amphibia.

Karena terbiasa dengan nama Anne inilah yang mendorong saya untuk memberi nama tokoh utama dalam novel saya Anne Wilson. Awalnya, saya tidak sadar bahwa saya memberinya nama yang sama dengan artis rohani. Memang saya sempat mendengar lagu-lagu Anne Wilson, tetapi ketika saya memberi nama tokoh utama saya ini, saya sudah jarang mendengarnya dan lebih mengingat judul lagunya ketimbang nama artisnya.

Beberapa nama tokoh yang lain juga terinspirasi dari tokoh-tokoh fiktif dari literatur Barat. Rick Jackson, yang nama belakangnya saya adaptasi dari tokoh Jack Frost. Nama serta karakteristik tokoh mentor, Charles Chesterton, yang bisa berubah menjadi siluman kucing, diadaptasi dari kucing Cheshire dalam novel ternama Alice in Wonderland dan penulis abad ke-19 bernama G.K. Chesterton. Nama belakang dari Edgar dan Austin diadaptasi dari nama ilmuwan Thomas Alva Edison.

Semua nama-nama ini terdengar kebarat-baratan. Lalu, mengapa saya akhirnya memilih untuk mengubah namanya?

Ini bermula ketika saya memberi nama untuk istana tempat tinggal raja, yakni Istana Cakrawati. Kata "Cakrawati" merupakan sebuah kata bahasa Indonesia klasik. Kemudian, seiring berjalannya waktu, saya pun mulai tertarik memberi nama-nama lokal (meminjam dari bahasa Indonesia dan sebagian lagi dari bahasa Bali) untuk istilah-istilah dan nama-nama benda dalam novel saya. Ambil contoh, kata "nagumi". Kata ini saya ambil dari bahasa Bali "Nak Gumi" yang artinya "orang bumi". Atau panggilan "Muan Meng" yang berarti "wajah kucing" dalam bahasa Bali.

Setelah menyadari tendensi saya untuk menggunakan bahasa Bali, bahasa Indonesia dan sedikit bahasa Sanskerta dalam novel saya, saya pun merasa bahwa nama-nama barat yang saya gunakan untuk tokoh-tokoh saya tidak cocok untuk membuat cerita saya terasa nyata. Beberapa video kepenulisan yang saya tonton di YouTube juga membuat saya semakin yakin bahwa saya perlu mengganti nama-nama mereka.

Akhirnya, voila! Saya melokalisasi nama-nama tokoh-tokoh saya. Ada beberapa tokoh yang masih memakai nama Barat, seperti Erik dan Karles Kester. Nama kedua tokoh ini saya hanya ubah sedikit supaya lebih mudah dibaca. Namun, sisanya merupakan nama-nama dari bahasa Indonesia dan nama-nama yang umum didengar di masyarakat Indonesia.

Semoga insight dari blog ini bisa bikin kamu tertarik untuk mengikuti petualangan Anne, maksud saya, Ani dan teman-temannya dalam "LOKAPALA: PEMBERIAN SANG RAJA"!

Postingan populer dari blog ini

Harga Menaati sang Raja | Tema dalam Novel Lokapala: Pemberian sang Raja

Teen Titans: Inspirasi Lokapala

Inspirasi Menulis Novel "LOKAPALA: PEMBERIAN SANG RAJA"